Selasa, 05 Januari 2010

Warga Pusong Minta Pindah ke Pijay

Serambi Indonesia, 24 Maret 2009.

MEUREUDU - Masyarakat Desa Pusong, Kecamatan Kembang Tanjong, Kabupaten Pidie, meminta kepada pemerintah atasan agar status administrasi desanya dipindahkan ke Lueng Putu, Kecamatan Bandar Baru, Pidie Jaya. Salah satu alasannya adalah jarak tempuh antara Kecamatan Kembang Tanjong dengan Lueng Putu.

“Usulan pemindahan administrasi pemerintah gampong telah disampaikan kepada wakil Bupati Pidie, Nazir Adam, saat datang ke daerah ini,” ujar Zulkifli M Yahya (45), tokoh masyarakat Pusong, Senin (23/3).

Disebutkan, jumlah penduduk Desa Pusong mencapai 575 jiwa, dengan luas daerah 3.000 m3. Desa itu dikelilingi laut, terpencil, dan jauh dari pusat Kota Kecamatan Kembang Tanjong. Sebelah barat berbatas dengan Kuala Tari, sebelah selatan berbatas dengan tambak Desa Lancok Kecamatan Bandar Baru, sebelah timur berbatas dengan Kuala, sebelah utara berbatas dengan laut Selat Malaka. Gampong Pusong merupakan salah satu daerah yang paling parah terkena tsunami di Pidie.

“Jarak tempuh Pusong ke Kembang Tanjong 20 Km, sedangkan ke Luengputu hanya 7 Km. Anak-anak kami sekolah di Luengputu, hanya ada satu jalan keluar masuk dari dan ke Gampong Pusong ke Luengputu. Sedangkan ke Kembang Tanjong jalannya jauh. Itu pun jarang, hanya untuk keperluan urusan surat menyurat datang Kecamatan,” papar Zulkifli.

Selain itu, sebut Zulkifli, akses jalan menuju Pusong hanya dapat dilalui melalui jalan yang dibangun dengan swadaya masyarakat tahun 2004 lalu. Warga pusong menimbun tambak untuk dijadikan jalan tembus dari Desa Pusong menuju Desa Lancok, dan pusat Kecamatan Luengputu, Kabupaten Pidie Jaya.

“Tidak ada jalan menuju Kembang Tanjong. Akses ke pusat Kecamatan terputus. Sebelum ada jalan dulu, transportasi masyarakat dengan boat. Hingga sekarang, masyarakat lebih mudah berbelanja ke Luengputu. Setiap hari kami pergi ke Luengputu untuk transaksi jual beli. Kami menjual ikan, udang, kepiting, dan hasil tambak ke pasar Bandar Baru,” ujarnya.

Karenanya, tambah Zulkifli, masyarakat Pusong meminta Pemkab Pidie agar mengizinkan desa itu pindah ke abupaten Pidie Jaya. “Kami juga memohon kepada Pemkab Pidie Jaya menerima kami masuk dalam wilayah Luengputu,” demikian pungkas Zulkifli.

Dukungan
Permintaan warga Pusong tersebut mendapat dukungan dari Ikatan Mahasiswa Pemuda Pelajar Pidie Jaya (IMPIJA). Ketua Humas IMPIJA, Bahagia Ishak meminta Pemkab Pidie menerima keinginan warga Pusong untuk pindah administrasi ke Pidie Jaya. Sebaliknya, Pemkab Pidie Jaya juga harus menerima warga Desa Pusong.

Menurutnya, Desa Pusong secara geografi dekat dengan pusat Kecamatan Bandar Baru, dan jauh dari Kembang Tanjong. Buktinya, masyarakat Pusong menjual hasil tangkapan ikannya dan membeli sembako di pasar Luengputu. “Biarlah masyarakat Pusong yang profesinya sebagai nelayan merasakan pembangunan lebih baik dari sebelumnya. Jangan ada lagi daerah terisolir dan terpencil,” demikian Bahagia.(s)

0 komentar: