Kamis, 31 Desember 2009

Sejarah Filosofi Pemimpin Aceh

Oleh Bahagia Ishak

Janji hanjeut meu ubah
Amanah hanjeut meutuka
Harap bek binasa

Hadih maja Aceh di atas menyampaikan pesan kepada para pemimpin. Dimana janji hanjeut meu ubah berarti janji tidak boleh berubah, amanah hanjeut meutuka yang berarti amanah yang diberikan tidak boleh tertukar. Harap bek binasa berarti kepada pemimpin meminta kepada Allah SWT supaya jangan binasa. Hal ini telah dibuktikan oleh Sultan Iskandar Muda, dimana semua peraturan disosialisasikan dan dilaksanakan menurut aturan yang telah ditetapkan. Sehingga semua program pemerintahan berjalan dengan baik dalam membangun Kerajaan Aceh Darussalam.

Lahirnya pemimpin dari proses perubahan sosial global, sebagai proses perlawanan rekayasa eksploitasi kemanusian. Pola apa diterapkan Bupati terpilih membangun daerah pidie raya, apa berbasis kepada transformasi kesadaran kritis terhadap dehumunisasi dan sistem ketidak adilan dunia. Pemimpin tumbuh seperti butir salju, tiap negeri berbeda pemimpinnya. Pemimpin meninggalkan berbagai peninggalan yang akan menjadi saksi sejarah kepada anak cucunya. Penulis membuka wacana kepada pemimpin di Aceh sekarang, mulai dari Gubernur, Bupati, Camat, Mukim, Geusyik, Keujrun Blang, panglima uteun hingga ke panglima laot. Apa bisa ditinggalkan kepada anak cucu Aceh kedepan, apabila semua Sumber daya alam yang sekarang habis dikuras pada masa sekarang.

Kondisi Aceh sekarang masih seperti masa transisi pada Negeri terus dipimpin oleh pemimpin yang melayani rakyat. Tujuan dari kepemimpinan dalam akan menjadikan sebuah negeri makmur sentosa.

Diharapkan kepada kepemimpian di pidie harus mempunyai perilaku yang konsisten dengan nilai agama dan sosial. Kemampuan mengelola emosi ketika pada titik krisis (kekecewaan, kesakitan, penderitaan, kesenangan) baik secara psikhis dan fisik. Kemampuan mengambil alih dan resiko atau siap menjadi korban untuk melindungi kepentingan orang banyak.

Pemimpin harus berani dan mampu menentukan sikap dan tindakan yang jelas dalam kondisi darurat. Berani dan mampu menentukan posisi yang jelas di tengah situasi konflik. Berani dan mampu membuka dan memperjelas ketika dalam kondisi “ketidak jelasan”. Berani dan mampu menentukan kepastian dalam kondisi kebimbangan.

Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dapat segera menyelesaikan konflik. Untuk itu diperlukan yang berkemampuan menginfestigasikan sumber-sumber konflik, analisis konflik, berani menentukan sikap apakah akan dikelola atau diselesaikan, kemampuan membuat berbagai strategi, mengelola proses dan tahapan strategi yang dipilih, kemampuan mengembangkan dan melestarikan perdamaian. Hal satu ini sering dianggap sepele oleh banyak pemimpin, jarang ada orang memahami nilai-nilai lokal seperti kepercayaan spiritual setempat, norma dan pranata lokal, adat istiadat, agama, ras,suku dan kekerabatan.

Pidie raya di pimpin oleh dua orang Bupati mewakili dua buah kabupaten dalam wilayah pidie yang dari tahun ketahun belum mengalami pembangunan yang memadai. Bupati Mirza belum menampakan pembangunan yang berarti. Sering memberi komenter di Koran seputar acara seremonial dan pembukaan acara. Lain lagi kejadian di Kabupaten pemekaran dari Pidie yaitu kabupaten Pidie Jaya, yang berumur seumur jagung. Masih bayi dan memerlukan pembangunan dan orang-orang benar-benar mempunyai komitmen dan itegritas tinggi. Kalau tidak jangan harap ada pembangunan di Pidie Raya.

Karakter pemimpin tangguh sangat diharapkan oleh masyarakat, seperti ada kemampuan memotivasi, menggerakan, mempengaruhi, mengontrol, memberi kepastian “hukum” kepada komunitas atau orang yang dipimpin tampa ada lekatan : otoritas posisi, otoritas posisi dalam agama atau kultural, otoritas intelektual, otoritas kekuatan, dan otoritas material.

Pembangunan kabupaten hasil pemekaran di kereupuk mulieng sampai sekarang belum menunjukkan eksistensi pemerintah yang di pimpin Pjs. Bupati Salman Ishak yang ditunjuk oleh Guburner NAD Irwandi Yusuf pada tanggal beribukota Meureudu, sekitar 2 km dari jalan banda aceh medan, akan menjadi salah satu factor kurang gairahnya pembangunan. Setelah di lantik oleh Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, geliat pembangunan belum menunjukkan dan nampak ke publik. Dimana sampai sampai sekarang masih yang duduk di posisi

Pidie Jaya
Letak pusat kantor pidie jaya dianggap tidak stategis, seyogyanya membenah calon kota dan tata letaknya belum dilakukan. Blue print pembangunan pidie jaya harus benar-benar membangun pembangun yang berlandasan pembangun

Penulis mengigat diri sendiri waktu melakukan studi dulu, dimana orang tua berpesan kepada; ‘mulai dari telur kampong, ayam kampong, bebek, lembu, kerbau dan sepetak tanah peninggalan kakekmu itu dijual untuk biaya sekolah engkau diperguruan tinggi itu.

Bapak beberapa tahun lagi kan tua, atau kita tidak berjumpa lagi. Jadi apa yang ditinggalkan harus engkau jaga, dan engkau harus tahu diri engkau datang dari gampong dengan harapan bisa membangun negeri.

Teori Kepemimpinan
Dari akar kata pimpin, kita mengenal kata pimpinan dan kepemimpinan. Dalam eksiklopedia umum, halaman 549, kata kepemimpinan ditafsirkan sebagai hubungan yang erat antara seorang dan sekelompok manusia karena adanya kepentingan bersama. Hubungan itu ditandai oleh tingkah laku yang tertuju dan terbimbing dari manusia seorang itu. Manusia atau orang yang biasanya disebut memimpin atau pemimpin, sedangkan kelompok manusia mengikutinya disebut sebagai yang dipimpin.

Dalam Webster’s New World Dictionary of the American Language, kata the ability to lead, dan kata leader mempuyai arti a person or thing that lead, directing, commanding, or guiding a group or activity, artinya kepemimpinan adalah kedudukan atau kemampuan seseorang untuk memimpin sedangkan pemimpin adalah seseorang secara langsung memimpin, membimbing suatu aktivitas kelompok masyarakat.

Dalam catatan sejarah, masalah kepemimpinan adalah masalah yang sudah tua umurnya.
Dari definisi-definisi tersebut di atas, tampak bahwa perumusan tentang kepemimpinan bertitik tolak pada tiga hal. Pertama; ada yang memberikan penekanan pada kepribadian, kemampuan dan kesanggupan pemimpin. Kedua; ada yang memberikan penekanan pada kegiatan, kedudukan dan perilaku pemimpin, ketiga; ada yang memberikan penekanan kepada proses interaksi antara pemimpin, bawahan dan situasi tertentu

Para pemimpin bangsa, bagiamana menginginkan seorang pemimpin kampus yang bisa membangkitkan gairah belajar dan kreativitas mahasiswa. Bukan hanya pandai mensosialisasikan program-program yang menarik dan maju, tapi bukti tidak ada. Keadaan mahasiswa tetap selalu ditekan tidak dapat berbuat apa-apa. Siapa saja pemimpin unsyiah kedepan bisa membawa perubahan dunia pendidikan, memajukan pemikiran rakyat Aceh. Apa ini dapat di buktikan oleh rektor baru Unsyiah!!! bahwa pembangunan bukan hanya ekonomi, tetapi harus menginteraksikan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup. Karena itu, kalau mau menilai suatu kegiatan, tidak boleh hanya dengan pertimbangan ekonomi.

Oleh karena itu, perlu ada intervensi pemerintah. Dan, untuk intervensi itu sudah ada landasan hukumnya, ada law enforcement. Kalau itu tidak berjalan, negara ini adalah soft state. Ya, tidak akan maju-maju negara ini.
adi, sekarang sudah harus mulai dibangun "mesin" pengganti, yaitu sumber daya alam terbarukan, seperti pertanian, perkebunan, perikanan, pariwisata, dan didukung sumber daya manusia.

Misalnya begini. Sebuah gedung akan dihitung penyusutannya oleh seorang manajer. Seandainya usia gedung itu 30 tahun, maka setiap tahun 1/30 dari nilai gedung itu disisihkan sebagai nilai penyusutan. Jadi, 30 tahun kemudian, ketika gedung itu tidak layak lagi dan dihancurkan, sudah ada dana penyusutan yang bisa digunakan untuk membangun gedung baru penggantinya. Ini sama dengan manusia yang bekerja sambil menyisihkan uang pensiun.

Dikatakan dalam artikel itu, perkembangan menyeluruh yang digariskan dalam konsep pembangunan ilmiah adalah mendorong secara menyeluruh pembangunan sosialis di bidang-bidang ekonomi, politik, kebudayaan dan sosial yang berciri khas Tiongkok dengan pembangunan ekonomi sebagai tugas sentral berdasarkan rencana induk usaha sosialis berciri khas Tiongkok. Sedang perkembangan yang seimbang adalah mempertimbangkan secara menyeluruh perkembangan kota dan desa, perkembangan antar daerah, perkembangan ekonomi dan sosial, perkembangan harmonis antara manusia dan alam, serta antara pembangunan di dalam negeri dan keterbukaan terhadap dunia luar, untuk mendorong keselarasan berbagai mata rantai dan bidang pembangunan modernisasi, mendorong keselarasan antara hubungan produksi dengan tenaga produktif, serta antara bangunan atas dan dasar ekonomi.

Untuk merealisasi perkembangan yang berkelanjutan harus menempuh jalan pembangunan beradab di mana produksi berkembang, kehidupan makmur dan lingkungan terlindungi dengan baik, membangun masyarakat hemat sumber daya dan ramah lingkungan, mewujudkan kesatuan antara kecepatan perkembangan dengan struktur, mutu dan efisiensi, keselarasan antara perkembangan ekonomi dengan kependudukan, sumber daya dan lingkungan, agar rakyat dapat berproduksi dan hidup dalam lingkungan ekologi yang baik, dalam rangka merealisasi perkembangan ekonomi dan sosial secara berkelanjutan.

0 komentar: