Tabloid DETaK Unsyiah
Memasuki umurnya tiga tahun telah menjadikan Program Magister Teknik Kimia disukai oleh berbagai kalangan. Sampai hari ini telah memiliki delapan puluh delapan orang mahasiswa, dan telah berhasil mewisudakan sembilan orang mahasiswanya. Program studi baru, telah menjadikan program pilihan oleh para Kepala Dinas, pengawai pemerintah, anggota dewan, dosen, pekerja industri, aktivis lingkungan hidup, pengusaha, sampai pekerja NGO dan LSM mendaftar sebagai mahasiswa.
Dr.Ir.Yunardi, MASc, Ketua Magister Teknik Kimia didampingi oleh sekretarisnya Dr.M.Dani Supardan,ST,MT mengatakan dalam pertemuan dengan para mahasiswa baru Magister Teknik Kimia Unsyiah di ruang kuliah umum Jurusan Teknik Kimia, Sabtu (2/8).
Sektor Industri sebagai salah satu andalan pendapatan daerah, serta menunjang pembangunan ekonomi daerah dan nasional. Dimana mampu memberi konstribusi besar dalam penyerapan tenaga kerja. Keberhasilan pembangunan industri nasional bukan saja di ukur dari kemampuan pengembangan industri, tetapi juga dilihat dari dampak terhadap lingkungan, ungkap Dr.Ir.Yunardi,MASc.
Lebih lanjut Doktor ini menambahkan implementasi pembangunan industri dan minimalisasi dampak lingkungan merupakan dua aspek saling berkaitan. Menghadapi berbagai kendala dan tantangan kompleks, seperti konservasi sumber daya alam, utilitas energi terbarukan, persaingan global menjadi tantangan bagi kita semua ucapnya.
Program Magister Teknik Kimia (MTK) dirancang untuk mempersiapkan sumber daya manusia Aceh yang bekerja di sektor industri, pemerintahan, swasta. Sehingga alumnus program ini diharapkan memiliki ketrampilan dan kemampuan untuk menjawab tantangan-tantangan diatas, ungkapnya tegas.
Dr.Ir.Yunardi,M.Sc menjelaskan program Magister ini memberikan penekanan pada bidang konservasi sumber daya alam dan pengelolaan lingkungan dalam dua bidang yaitu Bidang Teknologi Proses dan Teknologi & Manajemen Lingkungan.
Hal ini disambut baik oleh Ismet Tanjong, ST salah seorang peserta matrikulasi menyambut baik tekad Program Magister Teknik Kimia Unsyiah ini dalam mendidik anak-anak Aceh.
Menumbuhkan perekonomian Aceh perlu ada program pembangunan kembali ekonomi dengan meletakkan pondasi yang kuat terhadap pembangunan ekonomi. Pemulihan perekonomian dapat dilakukan dengan membuka peluang investasi bagi investor untuk menanam modal di Aceh. Investasi di beberapa sektor penting seperti pertanian, perikanan, pertambangan dan pariwisata, akan membuka lapangan kerja baru di Aceh ucap Ketua BEM Universitas Serambi Mekkah tahun 2001-2002 lalu.
Ismet Tanjong, Ketua Umum Fokusgampi tahun 2004-2006 ini juga dipercaya sebagai Ketua Jurusan Teknik Industri Universitas Serambi Mekkah. Ismet menambahkan, Aceh membutuhkan orang-orang peduli terhadap pengembangan sektor industri dan lingkungan Aceh. seperti adanya industri di Aceh telah menambah pendapatan daerah serta lingkungan tercemar oleh limbah mereka ucapnya.
Hal senada juga diucapkan oleh Muhammad Nur, dosen Bidang Kesehatan Lingkungan Universitas Jabal Ghafur Sigli menyambut baik tekad Program Magister Teknik Kimia Unsyiah ini dalam mencetak sumber daya manusia lokal, sehingga saya mendaftar sebagai salah seorang mahasiswanya.
Anggota DPRK Kabupaten Pidie ini memilih Magister Teknik Kimia untuk peningkatan kapasitas sebagai Anggota Dewan Komisi D Bidang Kesehatan. “Mempersiapkan diri untuk back to basic sebagai dosen.
Ketua HMI Sigli tahun 2000-2001 ini menambahkan, hadirnya program ini dapat dimanfaatkan oleh intelektual Aceh dalam menuntut ilmu. “Kita tidak perlu lagi keluar daerah dan luar negeri belajar teknologi proses dan teknologi manajemen lingkungan” ucap alumni FKIP Biologi UNIGHA dengan semangat.[]
Publication Tabloid DETaK Unsyiah Edisi 25 Juli 2008
0 komentar:
Posting Komentar